Rien'S with Love

Jumat, 18 Maret 2016

Hikmah Dari Sakit ku


Masih terekam dalam ingatanku kejadian-kejadian yang menimpaku 2 tahun terakhir.
Setelah satu demi satu cobaan hidup yang lumayan berat menurutku, bisa aku lalui dengan cucuran air mata, aku berharap tidak ada lagi kesedihan yang amat sangat aku alami lagi kedepannya nanti.
Tapi ternyata air mata ini tidak juga berhenti sampai disitu. Aku mangalami sakit.
Rasa sakit yang amat sangat.
Masya Allah.. cuma aku dan Allah saja yang tahu bagaimana sakitnya dan masih bisa aku ingat bagaimana rasanya meski sudah lewat setahun yang lalu.

Tidak tahu awalnya sakit itu datang disebabkan oleh apa.
Sakit itu menyerangku selama kurang lebih dua bulan.
Tiap pagi aku merasakan sakit sekali, sehingga tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis dan merintih. Butuh waktu 3 jam menunggu supaya rasa sakit itu mereda dengan sendirinya .
Ya Allah.. hampir aku putus asa, tidak tahu lagi dimana cari obatnya.

Disaat rasa sakit itu memuncak, rasanya aku sudah tidak tahan lagi
Ingin rasanya aku mati saja waktu itu.
Kututup pintu kamar, supaya ibu dan ayah tidak tahu rintihan sakitku, karena pasti akan membuat beliau berdua lebih sedih lagi.
Tapi waktu itu ibu memaksa aku untuk membuka pintu dan masuk ke kamarku.

Setelah pintu terbuka, ibu kaget melihat keadaanku yang sedang tergeletak merintih kesakitan dibawah lantai. Dan ibu langsung mengangkat badanku ke tepi tempat tidur.

"Ya Allah.. Kamu sakit apa Nak..??" Kata ibu yang waktu itu terisak menangis sambil memeluk dan mengusap rambutku yang basah karena keringat. Aku gak bisa bilang apa-apa selain menangis, merintih kesakitan dan terus minta ampun sama Allah. 

Ya Allah.. aku gak mau sakit seperti itu lagi.
Jika ingat kejadian itu dan membandingkannya dengan keadaan ku sekarang ini, aku merasa bersyukur sekali karena Allah masih memberikan ku kesembuhan dan nikmat kesehatan.
Satu hal lagi yang harus diakui dan tidak aku sadari sebelumnya, bahwa kesehatan dan ketenangan hati adalah rejeki dan anugerah dari Allah yang amat berharga diatas segalanya.

Dan dari pengalaman sakit itulah, aku merasakan hati ini makin dekat dengan Allah dan ingin berbuat sesuatu yang lebih dan lebih baik lagi sebagai tanda syukurku sama Allah.
Semoga ini menjadi salah satu perjalanan religiku yang sengaja Allah berikan sebagai tanda kasih sayang-Nya agar aku bisa menjadi hamba-Nya yang layak untuk mendapatkan derajat yang lebih tinggi di sisi-Nya kelak. 
Aamiiin...



~ Yakinkan diri bahwa segala yang terjadi atas ijin Allah
 dan kembalikan semua pada Allah ~ 
(Nasehat terutama untuk diri sendiri) 




4 komentar:

  1. weiiittss... akhirnya.
    aku udah nunggu 4 taon loh Rin, kamu mule nulis lagii... hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ir.. Maklum, gk trlalu hobby nulis jd nya rada moody. Klo mood lgi oke, br bs mikir mau nulis apa.. Hehehe..

      Hapus
    2. Aku juga suka moody Rin. Kata pakarnya sih, untuk nghilangin moody itu, kita harus maksain diri untuk nulis setiap hari. Huehehe, berat yaa :D

      Hapus
    3. Hu uh ir.. Klo pas good mood sih malesnya bisa dipaksain, tp klo pas bad mood itu yang bikin malesnya awet.. hehehe..

      Hapus